Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren AL-HUDA

Selamat datang di situs Pondok Pesantren AL-HUDA Wonosobo, dan terima kasih telah berkunjung, jangan lupa LIKE dan SHARE. Berikut sekilas Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren AL-HUDA Wonosobo.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Diawali pada suatu ketika Beliau, KH. Abdus Syakur bermimpi pergi ziarah ke Makam Mbah Tumenggung Jogonegoro (Ontokusumo) yaitu kakak misan dari Pangeran Diponegoro (Ontowiryo), Beliau Mbah Tumenggung Jogonegoro juga satu guru dengan Pangeran Diponegoro, mereka berteman dan bersaudara dari kecil sampai dewasa.

Di dalam mimpi Beliau KH. Abdus Syakur mendapatkan Isyaroh agar Beliau bermukim di Desa Pakuncen yaitu dalam isyarahnya Beliau mengambil air wudhu di sebuah Langgar (Mushola) tua. Kemudian beliau bertemu dengan seorang wanita yang memintanya untuk pinarak (berkunjung) ke rumahnya.

Maka, paginya beliau melaksanakan ziarah ke Makam Mbah Tumenggung Jogonegoro bersama kakaknya KH. Hamzah (Pengasuh Pondok Pesantren Salafi AL-FALAH Parakan Canggah). Dan Benar, apa yang semalam beliau impikan menjadi kenyataan, yaitu setelah beliau ziarah, beliau singgah di Langgar tua dan beliau mengambil air wudhu untuk sholat, dan bertemu dengan wanita yang kemudian memintanya untuk pinarak ke rumahnya. Kejadian tersebut persis yang dialami dalam mimpi beliau. Ternyata wanita tersebut adalah seorang janda yang sangat kaya raya bernama Nyai Siti Khodijah (Mbok Sepuh) yang kemudian dipinang menjadi Istri beliau.

Selesai ziarah Beliau pulang ke rumah Abahnya di Kecamatan Parakan Canggah Kabupaten Banjarnegara, dan atas nasehat serta mendapat ridho dari guru beliau (KH. Ahmadi dari Purwonegoro) serta ridho dari Abah dan Uminya untuk memperjuangkan Agama Islam di Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Maka, beliau Al-Maghfurlah melaksanakan Sholat Isyarah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Akhirnya Beliau menetap di Desa Pakuncen sebelum Kemerdekaan RI dan beliau menikah dengan Nyai Siti Khadijah sosok wanita yang penuh dengan keikhlasan hartanya untuk berjuang.

Di Desa Pakuncen, semula beliau mendirikan atau merenovasi langgar (mushola) yang nantinya menjadi masjid yang bernama Masjid Roudloh serta mendirikan Pondok Pesantren AL-HUDA (yang bermakna PETUNJUK).


Demikian sekilas sejarah mengapa KH. Abdus Syakur menempat di Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Kurang lebihnya mohon maaf. Wallahu 'alam.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Artikel Terkait

Tentang penulis

elzeno
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesam…

Posting Komentar

Cara Berkomentar bagi yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih "Name/URL".
2. Isi nama Anda dan isi dengan alamat facebook Anda.
3. Klik "Lanjutkan".
4. Ketik komentar Anda.
5. Klik "Publish".
6. Centang "CAPTCHA" yang menyatakan bahwa Anda bukan robot.
7. Klik "Publish".